RUB Technique
(Teknik dalam komunikasi dan mempengaruhi orang lain)
Teknik RUB sebagaimana asal katanya terinspirasi dari arti kata “menggosok”, “mengusap” dan ataupun “memijat” serta “menyapu”. Jika anda menyederhanakan arti kata tersebut dapatlah dibayangkan bahwa kegiatan melakukan “usapan” tersebut akan berakibat “fatal” jika dilakukan pada orang yang tidak anda kenal, maupun orang yang baru saja anda kenal.
Itulah alasannya mengapa orang-orang tertentu hanya mau dipijat oleh ahli pijat tertentu saja yang memang sudah menjadi langganan tetapnya sejak lama. Seorang ahli pijat bahkan harus dapat meyakinkan calon pelanggan barunya sejak diperkenalkan pertama kalinya oleh pelanggan yang lain, yaitu sejak belum terjadinya sentuhan apapun pada tubuh calon pelanggannya tersebut.
Kegiatan “mengusap” bahagian tubuh orang lain hanya dapat dilakukan dengan seizin orang tersebut dan jangan lupa, harus pula dilakukan dengan cara tertentu dimana cara-cara usapan tersebut sebagaimana yang dikehendaki oleh orang yang mengizinkan diri anda melakukan usapan tersebut.
Penjelasan singkat diatas hanyalah suatu anecdote (guyonan) sederhana yang mencoba menjelaskan bahwa seni berkomunikasi dalam konteks interpersonal bukanlah sesuatu hal yang dengan mudah saja anda lakukan, karena seni berkomunikasi secara interpersonal selalu melibatkan orang lain yang memiliki peta internal (map) mereka sendiri yang unik dan berkaitan dengan pengalaman-pengalaman tertentu dalam kehidupan mereka dimasa lalu.
RUB Technique
Teknik RUB sejatinya adalah seni berkomunikasi yang membuka rahasia keberhasilan komunikasi dan ilmu mempengaruhi antara orang perorang (interpersonal) dengan cara dan jalan pintas yang paling sederhana diantara berbagai cara yang mungkin pernah anda pelajari.
Teknik RUB hanya perlu dilakukan dengan tiga-urutan kegiatan yaitu dengan rumus “BUR”, yaitu kebalikan dari kata “RUB” itu sendiri yang artinya “BLENDING”, “UTILIZING” dan “REDIRECTING”.
BLENDING
Blending adalah upaya memperkecil perbedaan antara diri komunikator dan komunikan, dalam kenyataannya kita sudah sering sekali melakukan teknik blending ini walaupun dilakukan secara tidak sengaja.
Karena kita sering melakukannya secara tidak sengaja maka kita juga tidak dapat mengetahui apakah kegiatan itu memberikan efek positip ataukah negatip. Atau dengan istilah lainnya kita tidak mampu memanfaatkan kejadian itu secara positip bagi kepentingan kita dan orang lain.
Ada dua orang pria yang kebetulan duduk pada barisan paling belakang dari ruangan seminar di hotel SANG-LIRA, sebelum jadwal “coffee-break” secara tidak sengaja kedua orang tersebut keluar menuju “Smoke-Area” dengan wajah tidak puas dan mulai merokok berbarengan tanpa saling memperhatikan satu sama lainnya.
Setelah jadwal makan siang (Misalkan si A dan B) lagi-lagi keduanya keluar menuju ruangan “Smoke Area” sebelum jadwal “coffee-break” kedua pada hari pertama seminar tersebut. Kali ini barulah mereka sadar bahwa mereka berdua ketemu diruang yang sama pagi harinya. Salah seorang (A) sambil mulai melempar senyum pada B (mereka hanya berdua diruangan itu) mulai mengatakan “ahh mumet dechh .. saya kok kalau sudah masuk pelajaran hitung-hitungan nggak mudeng tuhh.. udah tua kali ya mas..”, kemudian dijawab oleh B, “ya .. sama tuh .. pagi tadi itu kan .. sudahlah pelajarannya hitungan, ditambah penyaji materinya yang profesor itu kok kayaknya pinter sendiri ya .. kan harusnya dia buat kita jadi pinter .. iya kan mas ?”.
Diakhir pembicaraan barulah mereka mulai saling memperkenalkan diri masing-masing dan bahkan mulai buat janji untuk duduk berdekatan agar dapat pergi keruangan merokok secara bersamaan (berbarengan).
Mereka tidak sadar melalui rokok dapat melakukan blending terhadap perokok lainnya sehingga tidak ada hambatan dalam berkomunikasi satu sama lainnya.
UTILIZING
Utilizing adalah upaya memanfaatkan diri sendiri, orang lain serta lingkungan setelah seseorang melakukan blending yang tepat pada orang yang ditujunya. Mungkin suatu saat anda harus memanfaatkan mantan bos anda untuk mendekati bos baru, atau dalam kasus lainnya anda harus memanfaatkan sekretaris anda untuk membujuk bawahan anda yang keras kepala.
Utilizing bukanlah “Taking Advantage” atau berakibat “Being taken advantage” atau dalam bahasa lokalnya “dikadalin” alias dimanfaatkan secara NEGATIP.
Utilizing merupakan upaya memanfaatkan diri sendiri, orang lain dan atau lingkungan yang ada (apapun itu, termasuk kondisi AC pada ruangan tertentu pada momen tertentu) secara transparan, yang tidak memberikan akibat merugikan bagi orang lain yang di utilize tersebut.
Yang paling buruk dari ketidak sadaran anda akan upaya pemanfaatan ini adalah bahwa bisa jadi selama ini anda sudah ahli menggunakannya namun ternyata yang digunakan bukanlah teknik “Utilizing”, melainkan teknik “Taking-Advantage” yang selalu berakibat buruk dan fatal bagi komunikasi interpersonal orang perorang.
REDIRECTING
Upaya ini adalah upaya membelokkan feedback seseorang yang tadinya tidak anda harapkan menjadi feedback yang sesuai sebagaimana yang anda harapkan. Atau dengan kata lain upaya membalikkan feedback negatip menjadi feedback positip bagi diri anda.
Upaya redirecting ini tidak akan terjadi jika upaya blending, utilizing dan reframing tidak dilakukan dengan benar.
Secara ringkasnya dapatlah dikatakan bahwa upaya blending ± 60%, ditambah upaya utilizing ± 30%, sehingga sebenarnya upaya redirecting tinggal ± 10% saja sisanya.
RUB Technique
Art of Communicating & Influencing
www.billasbi.com
(Teknik dalam komunikasi dan mempengaruhi orang lain)
Teknik RUB sebagaimana asal katanya terinspirasi dari arti kata “menggosok”, “mengusap” dan ataupun “memijat” serta “menyapu”. Jika anda menyederhanakan arti kata tersebut dapatlah dibayangkan bahwa kegiatan melakukan “usapan” tersebut akan berakibat “fatal” jika dilakukan pada orang yang tidak anda kenal, maupun orang yang baru saja anda kenal.
Itulah alasannya mengapa orang-orang tertentu hanya mau dipijat oleh ahli pijat tertentu saja yang memang sudah menjadi langganan tetapnya sejak lama. Seorang ahli pijat bahkan harus dapat meyakinkan calon pelanggan barunya sejak diperkenalkan pertama kalinya oleh pelanggan yang lain, yaitu sejak belum terjadinya sentuhan apapun pada tubuh calon pelanggannya tersebut.
Kegiatan “mengusap” bahagian tubuh orang lain hanya dapat dilakukan dengan seizin orang tersebut dan jangan lupa, harus pula dilakukan dengan cara tertentu dimana cara-cara usapan tersebut sebagaimana yang dikehendaki oleh orang yang mengizinkan diri anda melakukan usapan tersebut.
Penjelasan singkat diatas hanyalah suatu anecdote (guyonan) sederhana yang mencoba menjelaskan bahwa seni berkomunikasi dalam konteks interpersonal bukanlah sesuatu hal yang dengan mudah saja anda lakukan, karena seni berkomunikasi secara interpersonal selalu melibatkan orang lain yang memiliki peta internal (map) mereka sendiri yang unik dan berkaitan dengan pengalaman-pengalaman tertentu dalam kehidupan mereka dimasa lalu.
RUB Technique
Teknik RUB sejatinya adalah seni berkomunikasi yang membuka rahasia keberhasilan komunikasi dan ilmu mempengaruhi antara orang perorang (interpersonal) dengan cara dan jalan pintas yang paling sederhana diantara berbagai cara yang mungkin pernah anda pelajari.
Teknik RUB hanya perlu dilakukan dengan tiga-urutan kegiatan yaitu dengan rumus “BUR”, yaitu kebalikan dari kata “RUB” itu sendiri yang artinya “BLENDING”, “UTILIZING” dan “REDIRECTING”.
BLENDING
Blending adalah upaya memperkecil perbedaan antara diri komunikator dan komunikan, dalam kenyataannya kita sudah sering sekali melakukan teknik blending ini walaupun dilakukan secara tidak sengaja.
Karena kita sering melakukannya secara tidak sengaja maka kita juga tidak dapat mengetahui apakah kegiatan itu memberikan efek positip ataukah negatip. Atau dengan istilah lainnya kita tidak mampu memanfaatkan kejadian itu secara positip bagi kepentingan kita dan orang lain.
Ada dua orang pria yang kebetulan duduk pada barisan paling belakang dari ruangan seminar di hotel SANG-LIRA, sebelum jadwal “coffee-break” secara tidak sengaja kedua orang tersebut keluar menuju “Smoke-Area” dengan wajah tidak puas dan mulai merokok berbarengan tanpa saling memperhatikan satu sama lainnya.
Setelah jadwal makan siang (Misalkan si A dan B) lagi-lagi keduanya keluar menuju ruangan “Smoke Area” sebelum jadwal “coffee-break” kedua pada hari pertama seminar tersebut. Kali ini barulah mereka sadar bahwa mereka berdua ketemu diruang yang sama pagi harinya. Salah seorang (A) sambil mulai melempar senyum pada B (mereka hanya berdua diruangan itu) mulai mengatakan “ahh mumet dechh .. saya kok kalau sudah masuk pelajaran hitung-hitungan nggak mudeng tuhh.. udah tua kali ya mas..”, kemudian dijawab oleh B, “ya .. sama tuh .. pagi tadi itu kan .. sudahlah pelajarannya hitungan, ditambah penyaji materinya yang profesor itu kok kayaknya pinter sendiri ya .. kan harusnya dia buat kita jadi pinter .. iya kan mas ?”.
Diakhir pembicaraan barulah mereka mulai saling memperkenalkan diri masing-masing dan bahkan mulai buat janji untuk duduk berdekatan agar dapat pergi keruangan merokok secara bersamaan (berbarengan).
Mereka tidak sadar melalui rokok dapat melakukan blending terhadap perokok lainnya sehingga tidak ada hambatan dalam berkomunikasi satu sama lainnya.
UTILIZING
Utilizing adalah upaya memanfaatkan diri sendiri, orang lain serta lingkungan setelah seseorang melakukan blending yang tepat pada orang yang ditujunya. Mungkin suatu saat anda harus memanfaatkan mantan bos anda untuk mendekati bos baru, atau dalam kasus lainnya anda harus memanfaatkan sekretaris anda untuk membujuk bawahan anda yang keras kepala.
Utilizing bukanlah “Taking Advantage” atau berakibat “Being taken advantage” atau dalam bahasa lokalnya “dikadalin” alias dimanfaatkan secara NEGATIP.
Utilizing merupakan upaya memanfaatkan diri sendiri, orang lain dan atau lingkungan yang ada (apapun itu, termasuk kondisi AC pada ruangan tertentu pada momen tertentu) secara transparan, yang tidak memberikan akibat merugikan bagi orang lain yang di utilize tersebut.
Yang paling buruk dari ketidak sadaran anda akan upaya pemanfaatan ini adalah bahwa bisa jadi selama ini anda sudah ahli menggunakannya namun ternyata yang digunakan bukanlah teknik “Utilizing”, melainkan teknik “Taking-Advantage” yang selalu berakibat buruk dan fatal bagi komunikasi interpersonal orang perorang.
REDIRECTING
Upaya ini adalah upaya membelokkan feedback seseorang yang tadinya tidak anda harapkan menjadi feedback yang sesuai sebagaimana yang anda harapkan. Atau dengan kata lain upaya membalikkan feedback negatip menjadi feedback positip bagi diri anda.
Upaya redirecting ini tidak akan terjadi jika upaya blending, utilizing dan reframing tidak dilakukan dengan benar.
Secara ringkasnya dapatlah dikatakan bahwa upaya blending ± 60%, ditambah upaya utilizing ± 30%, sehingga sebenarnya upaya redirecting tinggal ± 10% saja sisanya.
RUB Technique
Art of Communicating & Influencing
www.billasbi.com