Aspek perilaku dalam persiapan pensiun
Rencana bagi pasangan pensiun
Retirement planning for Couples
“Pelatihan persiapan bagi pasangan yang akan memasuki masa pensiun maupun pensiun dini”
------------------------------------
Istilah pensiun maupun pensiun dini, kini sudah bukan suatu hal yang aneh lagi bagi sebagian besar masyarakat dan kondisi ketenaga-kerjaan di Indonesia, khususnya dengan sangat berkembangnya kondisi dan praktek-praktek asuransi dan pengelolaan dana pensiun secara lebih professional.
Sebelum krisis moneter yang lalu (sebelum era 90 an) masih banyak kita temui karyawan-karyawan yang purna-bhakti (pensiunan) yang baik karena permohonan dirinya sendiri mupun oleh karena belas kasihan pimpinan perusahaan, masih diperpanjang masa kerjanya (diperbantukan) dalam bentuk kontrak kerja dan ataupun bentuk-bentuk perjanjian kerja lainnya.
Bagi perusahaan tentunya sifat “going-concern” yang dianutnya tidak hanya karena “cashflow” yang dimilikinya saja, namun juga karena kondisi tenaga kerjanya yang selalu berada dalam “puncak produktifitas” nya.
Alasan-alasan itulah pula yang apabila di selaraskan dengan aktifitas global seperti “merger and acquisition” , “downsizing”, “strategic alliance” dan aktifitas strategis lainnya pada gilirannya haruslah pula mempertimbangkan rasionalisasi karyawan dalam bentuk program “pensiun-dini”.
Yang menjadi masalah selanjutnya akhirnya adalah bagaimana perusahaan dapat memberikan orientasi pensiun tersebut sedini mungkin kepada karyawan dan keluarganya, dengan demikian dapat diharapkan bahwa hal ini akan menghindarkan perusahaan dan SEKAR (Serikat karyawan) berada dalam kondisi konflik secara berkepanjangan.
Pada dasarnya ada 2 (dua) hal yang harus dirubah sehubungan dengan image (kesan) terhadap istilah pensiun ini,
Jangka waktu dan peserta pelatihan
Pelatihan ini sebaiknya diikuti oleh pasangan yang hendak mengikuti program pensiun, dengan hadirnya kedua pasangan didalam suatu pelatihan diharapkan masing-masing memiliki kesamaan cara pandang bagaimana mereka menghadapi masa pensiun, termasuk didalamnya pengelolaan keuangan serta penyadaran diri perlunya teamwork (bagi pasangan tersebut) untuk menghadapi lingkungannya, khususnya bagi pasangan yang berencana memiliki usaha sendiri dan akan dilakukan secara bersama-sama.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pelatihan ini adalah 5 (lima) hari kerja dari hari senin hingga hari jumat (hari jumat setengah hari saja), diperkirakan ini merupakan waktu maksimum yang dapat diberikan mengingat tidak semua pasangan terbiasa dengan pelatihan secara intensif.
Pelatihan ini diarahkan kepada karyawan tingkat madya pada umumnya termasuk tingkatan menengah atas, namun tidak diarahkan untuk tingkatan “Executive”. Pelatihan ini juga tidak cocok untuk pekerja tingkat marjinal (mediocre) yaitu para pekerja dengan tingkat upah pada level UMR/UMP/UMK.
Untuk peserta tingkatan “Executive” yang perlu dilakukan hanyalah mengorientasikan pasangan tersebut dalam artian “team-building” (bagi pasangan tersbut) dengan bentuk pelatihan yang dipadukan kedalam program yang biasa disebut dengan “Incentive-Travel”.
Pendekatan pelatihan (learning approach)
Sistem pembelajaran yang dilakukan dalam pelatihan ini secara umum dilaksanakan untuk memperoleh 4 (empat) hal pokok diantaranya,
Retirement planning for Couples
“Pelatihan persiapan bagi pasangan yang akan memasuki masa pensiun maupun pensiun dini”
------------------------------------
Istilah pensiun maupun pensiun dini, kini sudah bukan suatu hal yang aneh lagi bagi sebagian besar masyarakat dan kondisi ketenaga-kerjaan di Indonesia, khususnya dengan sangat berkembangnya kondisi dan praktek-praktek asuransi dan pengelolaan dana pensiun secara lebih professional.
Sebelum krisis moneter yang lalu (sebelum era 90 an) masih banyak kita temui karyawan-karyawan yang purna-bhakti (pensiunan) yang baik karena permohonan dirinya sendiri mupun oleh karena belas kasihan pimpinan perusahaan, masih diperpanjang masa kerjanya (diperbantukan) dalam bentuk kontrak kerja dan ataupun bentuk-bentuk perjanjian kerja lainnya.
Bagi perusahaan tentunya sifat “going-concern” yang dianutnya tidak hanya karena “cashflow” yang dimilikinya saja, namun juga karena kondisi tenaga kerjanya yang selalu berada dalam “puncak produktifitas” nya.
Alasan-alasan itulah pula yang apabila di selaraskan dengan aktifitas global seperti “merger and acquisition” , “downsizing”, “strategic alliance” dan aktifitas strategis lainnya pada gilirannya haruslah pula mempertimbangkan rasionalisasi karyawan dalam bentuk program “pensiun-dini”.
Yang menjadi masalah selanjutnya akhirnya adalah bagaimana perusahaan dapat memberikan orientasi pensiun tersebut sedini mungkin kepada karyawan dan keluarganya, dengan demikian dapat diharapkan bahwa hal ini akan menghindarkan perusahaan dan SEKAR (Serikat karyawan) berada dalam kondisi konflik secara berkepanjangan.
Pada dasarnya ada 2 (dua) hal yang harus dirubah sehubungan dengan image (kesan) terhadap istilah pensiun ini,
- Pensiun pada dasarnya terjadi apabila 80% dari waktu dan kegiatan kita diatur oleh diri sendiri, sedangkan apabila terjadi sebaliknya (80% diatur orang lain) maka bisa dikatakan bahwa kita belumlah pensiun, walaupun merupakan BOD (Board of Directors) dari suatu perusahaan.
- Yang harus dirubah adalah cara pandang “pensiun dari …..”, menjadi suatu istilah baru yaitu “pensiun menjadi …….”. Dengan demikian masing-masing karyawan yang akan pensiun diajak memiliki “rencana” untuk dirinya sendiri.
- Kesehatan keuangan setelah pensiun.
- Kesehatan jiwa-raga setelah pensiun.
- Kesehatan pergaulan antar personal (interpersonal-relationship) diantara dirinya dengan pasangannya, keluarganya serta lingkungannya.
Jangka waktu dan peserta pelatihan
Pelatihan ini sebaiknya diikuti oleh pasangan yang hendak mengikuti program pensiun, dengan hadirnya kedua pasangan didalam suatu pelatihan diharapkan masing-masing memiliki kesamaan cara pandang bagaimana mereka menghadapi masa pensiun, termasuk didalamnya pengelolaan keuangan serta penyadaran diri perlunya teamwork (bagi pasangan tersebut) untuk menghadapi lingkungannya, khususnya bagi pasangan yang berencana memiliki usaha sendiri dan akan dilakukan secara bersama-sama.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pelatihan ini adalah 5 (lima) hari kerja dari hari senin hingga hari jumat (hari jumat setengah hari saja), diperkirakan ini merupakan waktu maksimum yang dapat diberikan mengingat tidak semua pasangan terbiasa dengan pelatihan secara intensif.
Pelatihan ini diarahkan kepada karyawan tingkat madya pada umumnya termasuk tingkatan menengah atas, namun tidak diarahkan untuk tingkatan “Executive”. Pelatihan ini juga tidak cocok untuk pekerja tingkat marjinal (mediocre) yaitu para pekerja dengan tingkat upah pada level UMR/UMP/UMK.
Untuk peserta tingkatan “Executive” yang perlu dilakukan hanyalah mengorientasikan pasangan tersebut dalam artian “team-building” (bagi pasangan tersbut) dengan bentuk pelatihan yang dipadukan kedalam program yang biasa disebut dengan “Incentive-Travel”.
Pendekatan pelatihan (learning approach)
Sistem pembelajaran yang dilakukan dalam pelatihan ini secara umum dilaksanakan untuk memperoleh 4 (empat) hal pokok diantaranya,
- Pada hari pertama, para peserta diarahkan untuk dapat mengetahui karakteristik (profil) diri pribadinya serta profil pasangannya (jika ada), selanjutnya mereka akan diarahkan untuk dapat mengenal bagaimana profil campuran antara dirinya dengan pasangannya tersebut dalam menghadapi lingkungannya (cara komunikasi dan hubungan dengan orang lain). Akhirnya mereka dapat pula mengetahui bagaimana sebaiknya mereka beradaptasi terhadap lingkungannya khususnya dalam rangka usaha mandiri yang ingin digelutinya bersama.
- Selanjutnya tidak lupa diberikan tips dan pemahaman tentang makanan dan kesehatan yang dapat dilaksanakan dengan murah dan mudah.
- Hari berikutnya adalah bagaimana para peserta diberikan wawasan dan nuansa pengelolaan keuangan secara praktis (bukan product knowledge), diakhir sesi juga diberikan cara pengelolaan resiko keuangan sebelum dan setelah pensiun.
- Yang tidak kalah pentingnya adalah 1 (satu) hari penuh sesi yang menggugah para peserta untuk dapat mempertimbangkan berbagai bentuk/ cara mengelola usaha sendiri berdasarkan kemampuan yang ada serta dengan memanfaatkan sumber-sumber / kondisi yang ada dilingkungannya masing-masing.
- Hari-1(Senin)
- Bagaimana anda dan pasangan anda beradaptasi pada lingkungan pada saat pensiun
- Anda pensiun apabila anda mengatur 80% kegiatan anda, belum pensiun jika orang lain masih mengatur 80% kegiatan anda.
Semuanya ada hikmahnya, semuanya merupakan anugerah bagi kita (pasangan pensiun)
Siapakah kita, bagaimanakah hubungan kita sebagai pasangan ?
Konsep Johari-Window bagi pasangan pensiun
Pasangan sebagai teamwork
Profil sebagai pasangan dan sebagai pribadi
Profil pasangan didalam lingkungannya
Bagaimana pasangan beradaptasi di lingkungannya
- 1 hari (6 jam)
- Anda pensiun apabila anda mengatur 80% kegiatan anda, belum pensiun jika orang lain masih mengatur 80% kegiatan anda.
- Hari-2(Selasa)
- Pensiun cara sehat
- Anda dan kesehatan anda
Golongan darah, type dan sejarahnya
Golongan darah dan kesehatan / makanan
Herbal dan makanan tambahan
Golongan anda/ isteri dan kesehatan bersama
Kebiasaan baik dan sehat
Pengelolaan waktu di masa pensiun
- ½ hari, pagi (3 jam)
- Anda dan kesehatan anda
- Hari-2(Selasa)
- Manajemen kartu-kredit dan manajemen hutang
- Manajemen hutang
Anda bukan ahlinya berhutang, kecuali wirausaha
Perilaku yang membebaskan anda dari hutang
Bagaimana memanfaatkan kartu kredit anda dengan baik
Perilaku pemanfaatan kartu kredit saat ini untuk menghindarkan kesulitan setelah pensiun
Gaya dan style penggunaan kartu kredit setelah pensiun
- ½ hari, sore (3 jam)
- Manajemen hutang
- Hari-3(Rabu)
- Pengelolaan tabungan untuk pengeluaran anda
- Manajemen tabungan bagi pensiunan
Jenis tabungan secara generic
Karakteristik masing-masing jenis tabungan
Fungsi tabungan sebelum dan setelah pensiun
Tabungan untuk tujuan pengeluaran anda
Tabungan untuk transaksi dan pengiriman uang
- ½ hari, pagi (3 jam)
- Manajemen tabungan bagi pensiunan
- Hari-3(Rabu)
- Pilihan untuk investasi di pasar uang dan surat berharga
- Portfolio Investment (investasi portofolio)
Apakah anda butuh yang beginian ? (hati-hati, invest vs judi)
Memanfaatkan fund-manager
Surat berharga fluktuasi dan tetap
Jenis surat berharga campuran
Pertimbangan terhadap “Mutual-fund”
- ½ hari, sore (3 jam)
- Portfolio Investment (investasi portofolio)
- Hari-4(Kamis)
- Pensiun, dan mengelola usaha anda sendiri
- Investasi nyata (real)
Karir anda di rumah
Usaha disekitar rumah anda
Analisa SWOT untuk pasangan pensiun
Bagaimana memanfaatkan uang anda agar bergulir lebih cepat
- Franchising, etc
- (e) Business
- Franchising, etc
- 1 hari (6 jam)
- Investasi nyata (real)
- Hari-5(Jumat)
- Asuransi dan pengelolaan resiko di keluarga
- Manajemen resiko bagi keluarga anda
Ada apa di asuransi ?
Bagaimana mengelola asuransi keluarga anda ?
Berbagai jenis asuransi
Asuransi utk seumuran anda ?
- Asuransi jiwa
Kerugian
Kegiatan yg diasuransikan
- dll
- Asuransi jiwa
- Strategi yang perlu diperhatikan didalam memilih dan memanfaatkan asuransi
- Setengah hari (3 jam)
- Manajemen resiko bagi keluarga anda
- Pelatihan ini adalah pelatihan untuk mempersiapkan mental dan wawasan seseorang sebelum pensiun. Oleh sebab itu dibutuhkan kehadiran dengan pasangannya yang dalam hal ini akan menjadi mitranya dalam menghadapi masa pensiun.
- Pelatihan ini dapat dilaksanakan di tempat kerja maupun disuatu tempat diluar kota.
- Pelatihan ini sengaja dirancang untuk manajer tingkat awal dan tengah, tidak dimaksudkan untuk karyawan dengan tingkat upah marjinal dan atau setara UMR/UMK/UMP.
- Dirancang oleh Bill Asbi (www.billasbi.com) mengingat begitu banyaknya karyawan tingkat supervisor dan atau manajer belakangan ini (akibat kondisi ekonomi yang tidak menentu) terpaksa menerima paket pensiun dini. Bagaimanapun pelatihan ini juga bermanfaat untuk karyawan pensiun normal, khususnya untuk mempersiapkan aspek mental dan kebiasaan nantinya setelah pensiun.
- Untuk dapat memberikan nuansa dan kedekatan wawasan terhadap apa yang dirasakan oleh “pensiunan”, maka 90% fasilitator dalam pelatihan ini merupakan “pensiunan”. Yang pasti seseorang yang belum pensiun tidak akan mungkin dapat merasakan nuansa sebagaimana yang dirasakan pensiunan tersebut.
- Para fasilitator juga merupakan orang-orang yang berpengalaman dibidangnya serta memiliki lisensi, sertifikasi, kwalifikasi setara dan atau ijazah pasca sarjana.
- Bill Asbi sebagai Lead-Facilitator merancang pelatihan secara menyeluruh termasuk bertugas menyelaraskan setiap sesi dengan sasaran umum pelatihan secara keseluruhan.
- Pelatihan ini mempersiapkan diri pensiunan dan pasangannya sebagai suatu kesatuan (teamwork) dan menjelaskan hubungan yang terjadi (interpersonal) diantara mereka selama ini khususnya dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan pihak lainnya.
- In-class-controller bertugas memonitor setiap sesi pelatihan dalam hal tehnis pelaksanaan, termasuk menyelaraskan peralatan yang diperlukan dan digunakan oleh setiap fasilitator yang berasal dari “Training-Organizer” dan atau “User-Company”.
- Modifikasi terhadap pelatihan (sylabus, fasilitator, struktur, durasi maupun materi) ini dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari perancang program.
- Kami yakinkan anda bahwasanya semua fasilitator yang ikut menyumbangkan ilmunya dalam pelatihan ini merupakan orang-orang yang memiliki integritas tinggi, terpercaya serta bebas dari perilaku amoral, korupsi maupun penggunaan kekuasan sewenang-wenang.
4 Seasons
View more presentations from Azhari Sadig.